Hari ini Azizah diperiksa ke dokter di Klinik Budi Luhur Cibeber Cimahi setelah Bune melihat bintik-bintik merah di punggung dan dada Azizah. “Azizah kena campak”, begitu kata dokter klinik sama seperti dugaan kami sebelumnya, walaupun kami ingat dulu waktu kecil Azizah pernah kena campak juga dan tidak ada gejala panas badan (memang dia lagi batuk dan pilek). Dokter memberi resep berupa vitamin untuk menjaga kondisi tubuh, obat batuk – pilek dan antibiotik.
Apa itu penyakit campak? Baca-baca dari wikipedia indonesia tentang penyakit campak, dinyatakan bahwa penyakit ini merupakan suatu infeksi virus campak golongan Paramyxovirus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: 1) bayi berumur lebih dari 1 tahun 2) bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dan 3) remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. Waktu kecil, Azizah belum sempat diimunisasi campak, karena sudah keburu terkena. Mestinya sudah ada kekebalan dari campak ini. Tapi kok masih kena juga?
Campak sangat menular yang terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Di kompleks kami (Graha Alamanda Cibeber-Cimahi) belum lama berselang sudah ada 3 anak balita yang terkena campak. Bune dan Azizah sempat besuk. Trus kemarin kami jalan-jalan ke Pasar Baru, tahu lah bagaimana situasi pasar baru, mungkin pada saat itu kondisi fisik Azizah langsung drop. Itulah yang dibilang oleh bu Dokter kalau Azizah harus menjaga kondisi fisiknya, makan yang banyak. Padahal kan Azizah puasa? udah lah prei dulu kan lagi sakit.