Spesifikasi SDRAM 64 MByte

Board embedded memerlukan RAM untuk menyimpan data-data volatile. Umumnya board dengan prosesor yang bisa mendukung SDRAM (External memori interfacenya support SDRAM), mempunyai kapasitas memori 32 MByte menggunakan IC SDRAM 16x16Mbit. Footprint IC tersebut biasanya 54-TSOP. Bagaimana agar board mempunyai memori 64 MBytes?

Bisa saja menggunakan single chip SDRAM 32x16Mbit dengan footprint yang sama, yaitu 54-TSOP. Tracing (pembuatan track) saat layout pcb relatif lebih sederhana. Tapi banyak pembuat board embedded tidak prefer dengan opsi ini. Mereka lebih memilih menggunakan 2 buah SDRAM 16x16MBit. Pertimbangan utamanya adalah biaya komponen.
Continue reading “Spesifikasi SDRAM 64 MByte”

Lari Pagi Keliling Kompleks

Pagi ini mulai membiasakan diri untuk lari pagi keliling kompleks perumahan, Graha Alamanda Cibeber-Cimahi. Sudah lama tidak berolahraga pagi. Walaupun setiap senin bermain futsal bareng teman-teman dalam liga futsal DSP-CDM, lari kali ini cukup membuat kaki sedikit kram. Baru 3 kali keliling, paha mulai ‘keju’. Napas sih masih oke. Akhirnya, acara lari pagi disudahi 4 keliling saja.

Moga berlanjut besoknya, menjadi kegiatan rutin. Azizah mau turut serta dengan naik sepedanya.

Pasang Telepon Rumah Kabel Baru (Telkom)

Tiang Telepon Terpasang (c)2009 Azizah Khoirunnisa
Tiang Telepon Terpasang (c)2009 Azizah Khoirunnisa
Jalur kabel telepon dari Telkom mulai masuk ke perumahan kami, Graha Alamanda Cibeber-Cimahi. Walaupun menggunakan teknologi lama, warga perumahan menyambutnya dengan gembira. Tiang untuk kabel sudah dipancangkan. Tinggal menunggu menarik kabel sampai ke rumah warga.

Semula keluarga kami tidak antusias untuk pasang telepon ini. Ketidakjelasan biaya bagi sambungan baru (seperti yang kerap dikeluhkan), mulai dari biaya pemasangan baru, biaya abonemen, tarif percakapan lokal sampai SLJJ dengan zona-zonanya, membuat tawaran layanan ini tidaklah menarik lagi. Tidak ada situs resmi yang menjelaskan tentang tarif ini, mungkin karena memang hanya telkom satu-satunya yang menyediakan telepon kabel ini. Baru setelah mulai beroperasi, pelanggan bisa melihat daftar tagihan beserta rinciannya: abonemen, biaya panggilan. Sekarang abonemen berapa yah? tarif telepon lokal permenit berapa? interlokal permenit?

Walaupun demikian, saat tiang dipancangkan di seberang rumah, terprovokasi juga, hahaha. Jadilah, pesan satu nomor baru. Pertimbangannya hanya satu: rumah dengan telepon kabel nilainya bisa lebih tinggi. Benar tidak yah?

Telepon kabel ini nanti dimanfaatkan buat apa yah, selain menelepon? Sebanding tidak yah nilainya dengan biaya yang nanti harus dikeluarkan untuk telepon yang satu ini.